Ditulis Oleh: Tim UBS RSU Bhakti Rahayu Denpasar
Operasi sectio caesarea atau yang lebih dikenal dengan istilah operasi sesar memang sudah tidak asing lagi dimasyarakat terutama bagi kaum wanita. Nah, sectio cesarea adalah suatu cara yang dilakukan untuk melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina, dengan kata lain sectio caesarea adalah suatu histerotomia untuk melahirkan janin dalam rahim (mochtar, 1998). Ini dikarenakan adanya suatu hambatan untuk proses persalinan normal seperti lemahnya tenaga sang ibu, detak jantung bayi lemah, ukuran bayi terlalu besar, dan lainnya (Puspitasari, 2011).Akibat sayatan tersebut, operasi sectio caesarea menimbulkan suatu luka dipermukaan perut. Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan karna adanya cidera atau pembedahan (Agustina, 2009).
Banyak kekhawatiran yang menimbulkan berbagai pertanyaan dari para ibu yang telah melakukan operasi sectio caesarea terkait kondisi kulit dan penyembuhan luka pasca operasi. Luka yang ditumbulkan akan sembuh melalui sebuah proses penyembuhan luka.
Proses penyembuhan luka adalah salah satu hal terpenting dalam pelaksanaan pasien pasca pembedahan yakni menyatukan kedua tepi luka berdekatan dan saling berhadapan, jaringan yang dihasilkan sangat sedikit biasanya dalam waktu 10 sampai 14 hari, repitalisasi secara normal sudah sempurna dan biasanya hanya menyisakan jaringan paruh tipis yang cepat memudar dengan warna merah muda menjadi putih (Morison,2001).
Pada beberapa kasus tertentu, luka pasca operasi sectio caesarea ini dapat menimbulkan bekas dan ada juga yang mengalami hambatan dalam proses penyembuhannya. Berbagai macam kemungkinan penyebab hal ini bisa terjadi. Tetapi banyak juga kasus penyembuhan luka yang baik ,cepat dan meninggalkan bekas yang minimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka itu sendiri.
Proses penyembuhan luka adalah salah satu hal terpenting dalam pelaksanaan pasien pasca pembedahan yakni menyatukan kedua tepi luka berdekatan dan saling berhadapan, jaringan yang dihasilkan sangat sedikit biasanya dalam waktu 10 sampai 14 hari, repitalisasi secara normal sudah sempurna dan biasanya hanya menyisakan jaringan paruh tipis yang cepat memudar dengan warna merah muda menjadi putih (Morison,2001).
Pada beberapa kasus tertentu, luka pasca operasi sectio caesarea ini dapat menimbulkan bekas dan ada juga yang mengalami hambatan dalam proses penyembuhannya. Berbagai macam kemungkinan penyebab hal ini bisa terjadi. Tetapi banyak juga kasus penyembuhan luka yang baik ,cepat dan meninggalkan bekas yang minimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka itu sendiri.
Faktor yang dapat mempengaruhi penyembuhan luka Sectio Caesaria
Faktor- faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka dapat berupa faktor lokal dan faktor umum. Factor local seperti (Ekaputra , 2013) :
1. Praktek manajemen luka (perawatan luka)
2. Infeksi
3. Adanya benda asing.
1. Praktek manajemen luka (perawatan luka)
2. Infeksi
3. Adanya benda asing.
Sedangkan factor umum terdiri dari:
1. Usia, kulit orang dewasa muda lebih cepat untuk penyembuhan luka
2. Nutrisi, nutrisi diperlukan untuk memperbaiki status nutrisi setelah pembedahan.
3. Obat-obatan, penggunaan obat-obatan antibiotic yang lama dapat membuat seseorang rentan terhadap infeksi luka sehingga dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
4. Infeksi luas (sepsis) infeksi dapat menghambatan proses penyembuhan luka dan juga menyebabkan kerusakan pada jaringan sel. (boyle, 2008)
5. Penyakit ibu ( anemia, diabetes ) pada pasien dengan diabetes terjadi hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darahs ehingga nutrisi tidak masuk ke dalam sel sehingga terjadi penurunan protein-kaloritubuh yang berakibat rentan terhadap infeksi (perry & potter, 2006)
1. Usia, kulit orang dewasa muda lebih cepat untuk penyembuhan luka
2. Nutrisi, nutrisi diperlukan untuk memperbaiki status nutrisi setelah pembedahan.
3. Obat-obatan, penggunaan obat-obatan antibiotic yang lama dapat membuat seseorang rentan terhadap infeksi luka sehingga dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
4. Infeksi luas (sepsis) infeksi dapat menghambatan proses penyembuhan luka dan juga menyebabkan kerusakan pada jaringan sel. (boyle, 2008)
5. Penyakit ibu ( anemia, diabetes ) pada pasien dengan diabetes terjadi hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darahs ehingga nutrisi tidak masuk ke dalam sel sehingga terjadi penurunan protein-kaloritubuh yang berakibat rentan terhadap infeksi (perry & potter, 2006)
Daftar Pustaka
Boyle, M. (2009). Pemulihan Luka. Jakarta: EGC
Eka Putra, E. 2013.Evoulusi Manajemen Luka.CV.Jakarta: Trans Info Media.
PuspitasarI, H. A. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhipenyembuhanluka post operasi section caesarea (SC). Jurusan Keperawatan STIKES MuhammadiyahGombong : Surabaya, (puspitasari1jurnalilmiahkesehatan.htm), diakses 8 Maret 2018
Potter 7 Perry.2006.Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik yang Aman. Jakarta:EGC
Eka Putra, E. 2013.Evoulusi Manajemen Luka.CV.Jakarta: Trans Info Media.
PuspitasarI, H. A. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhipenyembuhanluka post operasi section caesarea (SC). Jurusan Keperawatan STIKES MuhammadiyahGombong : Surabaya, (puspitasari1jurnalilmiahkesehatan.htm), diakses 8 Maret 2018
Potter 7 Perry.2006.Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik yang Aman. Jakarta:EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar